Din Hikmah. Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Israel: A 'demokrasi' pelanggar hak asasi?

Israel: A 'demokrasi' pelanggar hak asasi?

Written By Din Hikmah on Minggu, 08 April 2012 | 09:58


Kementerian luar negeri Israel mengatakan bahwa mereka telah memotong hubungan kerja dengan Dewan HAM PBB. Pemerintah Israel mengatakan juga akan mencegah tim PBB memasuki wilayahnya untuk menilai efek dari pemukiman pada hak-hak Palestina.

Tindakan itu dilakukan setelah Dewan HAM PBB memutuskan Kamis lalu untuk mengirim internasional independen pencari fakta misi untuk melihat ke dalam masalah ini. Pemungutan suara adalah sebesar 36 sampai satu, dengan 10 abstain. Keputusan Israel datang satu hari setelah Pengadilan Tinggi Israel Kehakiman menolak kesepakatan kompromi antara negara dan rakyat pemukiman Tepi Barat Migron, Minggu. 
Kesepakatan itu akan mencegah Israel dari keharusan untuk membongkar pemukiman menyusul putusan Mahkamah Agung. Pengadilan memerintahkan penghancuran Migron karena dibangun pada milik swasta tanah Palestina. Israel juga telah mengutuk penggunaannya penahanan administratif, yang penahanan tanpa pengadilan, dan tahanan dicegah dari menantang karena mereka tidak diberikan alasan apapun atau menunjukkan bukti melawan mereka. Para tahanan juga tidak mengatakan kapan mereka akan dibebaskan, dan meskipun jangka waktu maksimum enam bulan, dalam prakteknya dapat diperpanjang tanpa batas.

Hana Shalabi, seorang tahanan Palestina, telah melakukan mogok makan selama lebih dari sebulan. Dia ditahan tanpa dakwaan di sebuah penjara Israel. Protes nya berikut bahwa Khader Adnan yang mogok makan akhirnya berakhir ketika dia mendapatkan tanggal rilis pada bulan April. Selama beberapa dekade, Israel telah memiliki hubungan tidak nyaman dengan PBB, sebagian karena mayoritas pro-Palestina di Majelis Umum. AS memiliki digunakan kali veto banyak kekuatan untuk memblokir resolusi anti-Israel di Dewan Keamanan. Jadi, ini Israel melanggar hak asasi manusia Palestina di Wilayah Pendudukan? Apakah ini memberitahu kita tentang pemerintah Israel dan kebijakan perluasan pemukiman di wilayah Palestina? Dan, apakah itu bertentangan dengan klaimnya sebagai satu-satunya demokrasi di wilayah tersebut? 

Joining Inside Story with presenter Hazem Sika to discuss these questions and more are guests: Jessica Montell, the executive director of human rights group B'Tselem; Akiva Eldar, the chief political columnist and editorial writer for Haaretz; and Mark Ellis, the executive director of the International Bar Association.

sumber: aljazeera.com

Share this article :

Posting Komentar

isi komentar anda dengan bijak

 
Support : Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Copyright © 2011. DinHikmah - Media Online Islam Pemersatu Ummat - All Rights Reserved
Template Modify by Din Hikmah