Din Hikmah. Diberdayakan oleh Blogger.
Home » , , » Fadhilah Bulan Rajab

Fadhilah Bulan Rajab

Written By Din Hikmah on Rabu, 23 Mei 2012 | 15:30


Referensi; Kitab Duratun Nasihin
Hikayah:
"Ada Seorang wanita di Baitul Muqaddas yang taat beribadah kepada Allah SWT, bila bulan Rajab tiba ia sambut dengan membaca surat Al-Ikhlas 10x, pakaian kebesaran nya dilepas dan ia ganti pakaian biasa.
Tiba-tiba pada suatu bulan Rajab ia jatuh sakit dan berpesan kepada anaknya, jika ia meninggal supaya diMakamkan berikut pakaian biasa yang dibuat untuk menyambut bulan Rajab.
Ternyata setelah ia meninggal, anaknya merasa malu kepada umumnya masyarakat bila memenuhi pesan ibu nya, maka dibungkus lah mayat ibunya dengan kain kafan yang mahal.
Dan pada suatu malam ia mimpi bertemu ibu nya, kata ibu: "Hai anakku, kenapa engkau abaikan pesanku, sungguh aku tidak rela padamu".
Bangun lah ia merasa terkejut dan takut meliputi dirinya. Maka pagi hari nya ia menggali makam ibu nya, namun mayat nya tidak ada, dan cemas lah ia sambil menangis.
Di tengah-tengah menangis terdengar lah suara memanggil nya: "Ketahui lah bahwasanya siapa memuliakan Bulanku ( Rajab), aku tidak bakal membiarkannya kesepian didalam kubur nya."
(Zubdatul Wa'idhin)

Dalam Shahih Bukhari-Muslim, Nabi SAW Bersabda;
"Bahwasanya di Surga ada sebuah bengawan Rajab, air nya putih melebihi susu, manis melebihi Madu, siapa puasa sehari diBulan Rajab, pasti Allah memberi nya minum dari bengawan Tersebut."
(A'rajiyah)

Dari Aisyah ra, Nabi SAW bersabda;
"Kelak di Hari Kiamat seluruh manusia dalam keadaan lapar, kecuali para Nabi dan keluarganya, serta orang-orang yang berpuasa Rajab, puasa Sya'ban dan puasa Ramadhan. mereka tetap dalam keadaan tenang, tidak merasa lapar atau pun dahaga."
(Zubdatul Wa'idhin)

Rasulullah SAW Bersabda;
"Siapa menyambut kehadiran malam pertama bulan Rajab dengan aktifitas keagamaan, seperti Shalat malam, baca Qur'an, dzikir dan lain-lain. maka ia berjiwa hidup sekalipun umumnya manusia mati hati nya, dan Allah mencurahkan kebaikan dari (fikiran) bawah kepala nya, ia bersih dari dosa seperti baru lahir dari kandungan ibu nya, dan ia di izin kan mensyafa'ati 70.000 ahli berdosa yang seharus nya di Neraka."
(dikutip dari kitab Lubil Albab, karya Maula Tajul 'Arifin/A'rajiyah)

Bulan Rajab adalah bulan ke tujuh dari penggalan Islam qomariyah (hijriyah). Peristiwa Isra Mi’raj  Nabi Muhammad  shalallah ‘alaih wasallam  untuk menerima perintah salat lima waktu terjadi pada 27 Rajab ini.

Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada empat  bulan haram, ketiganya secara berurutan  adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri,  Rajab.
إِنَّعِدَّةَالشُّهُورِعِندَاللّهِ اثْنَاعَشَرَشَهْرًا فِيكِتَابِاللّهِ يَوْمَخَلَقَالسَّمَاوَاتوَالأَرْضَمِنْهَاأَرْبَعَةٌحُرُمٌذَلِكَالدِّينُ الْقَيِّمُفَلاَتَظْلِمُواْفِيهِنَّ أَنفُسَكُمْوَقَاتِلُواْالْمُشْرِكِينَكَآفَّةًكَمَايُقَاتِلُونَكُمْكَآفَّةًوَاعْلَمُواْأَنَّاللّهَ مَعَالْمُتَّقِينَ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (yakni Dzulqa'idah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."
(QS. At-Taubah:36)

Hukum Puasa Rajab

Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'"

Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan dalam hadist sahih imam Muslim. Bahkan  berpuasa di dalam bulan-bulan mulia ini disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan. 
Nabi SAW bersabda : “Seutama-utama puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan  Rajab).

Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat jika dilaksanakan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari- hari utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan dan tiap minggu. Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram dan sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum  di samping dzulqa’dah, dzul hijjah, dan muharram.

Sehubungan hukum puasa dan ibadah pada Rajab, Imam Al-Nawawi menyatakan, telah jelas dan shahih riwayat bahwa Rasul SAW menyukai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, dan Rajab adalah salah satu dari bulan haram, maka selama tak ada pelarangan khusus puasa dan ibadah di bulan Rajab, maka tak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab dan ibadah lainnya di bulan Rajab” 
(Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).

Niat Puasa Rajab;
نويت صوم شهر رجب سنة لله تعالى 
NAWAITU SAUMA SYAHRI RAJAB SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
“ Saya niat puasa bulan Rajab , sunnah karena Allah ta’ala.”


Untuk Membaca Artikel Bulan Rajab Terdahulu silahkan Klik;



(Din Muhammad 'ilyas)






Share this article :

Posting Komentar

isi komentar anda dengan bijak

 
Support : Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Copyright © 2011. DinHikmah - Media Online Islam Pemersatu Ummat - All Rights Reserved
Template Modify by Din Hikmah