Din Hikmah. Diberdayakan oleh Blogger.
Home » , » Fadhilah Bulan Sya'ban Yang Mulia

Fadhilah Bulan Sya'ban Yang Mulia

Written By Din Hikmah on Rabu, 27 Juni 2012 | 03:30


Oleh : Dyn Muhammad 'ilyas 

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Saudara muslimin dan muslimat yang saya banggakan, Bulan Rajab telah berlalu meninggalkan kita semua, dengan digantikannya dengan Bulan Sya'ban yang Mulia ini, sedang Bulan Ramadhan menunggu didepan untuk menggantikannya.
Maka sungguh beruntung bagi siapa saja yang hidupnya dipenuhi dengan ibadah-ibadah pada bulan yang mulia ini, Terus beristi'dad (bersiap diri) menyambut bulan penuh berkah dan pahala besar dengan puasa dan amal shalih lainnya.

PINDAHNYA KIBLAT

Pada bulan Sya'ban, Qiblat berpindah dari Baitul Maqdis, Palistina ke Ka’bah, Mekah al Mukarromah. Nabi Muhammad Shollallahu alaihi Wasallam menanti-nanti datangnya peristiwa ini dengan harapan yang sangat tinggi. Setiap hari Beliau tidak lupa menengadahkan wajahnya ke langit, menanti datangnya wahyu dari Rabbnya. Sampai akhirnya Allah Subhanahu Wata’ala mengabulkan penantiannya. Wahyu Allah Subhanahu Wata'ala turun. 

قَدْنَرَىتَقَلُّبَوَجْهِكَفِي السَّمَاءفَلَنُوَلِّيَنَّكَقِبْلَةًتَرْضَاهَافَوَلِّوَجْهَكَشَطْرَالْمَسْجِدِالْحَرَامِوَحَيْثُمَا كُنتُمْفَوَلُّواْوُجُوِهَكُمْشَطْرَهُوَإِنَّالَّذِينَأُوْتُواْالْكِتَابَلَيَعْلَمُونَأَنَّهُالْحَقُّمِنرَّبِّهِمْوَمَا اللّهُبِغَافِلٍعَمَّايَعْمَلُونَ

"Sesungguhnya Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan."
(QS. Al Baqarah; 144)

KEUTAMAAN BULAN SYA'BAN

Dalam bulan sya'ban ini sangat banyak sekali keutamaan nya, maka sungguh sangat dalam kerugian jika kita semua meninggalkan bulan yang penuh dengan keberkahan ini dengan tidak dipenuhi dengan ibadah.

فَسَبِّحْبِحَمْدِرَبِّكَوَكُن مِّنَالسَّاجِدِينَ
"maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat),"
( QS.Al-Hijr ; 98 )

Allah Subhanahu Wa Ta'alaa selalu memerintahkan kita semua beribadah kepadanya, apalagi pada bulan-bulan yang penuh dengan keberkahan ini.
وَمَاخَلَقْتُالْجِنَّوَالْإِنسَإِلَّالِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku."
( QS.Adz-Dzaariyaat ; 56 )

Karena bulan Sya'ban terletak diantara bulan Rajab & bulan Ramadhan, dan karena diapit oleh dua bulan mulia ini, maka Sya'ban seringkali dilupakan. Padahal semestinya tidaklah demikian. Dalam bulan Sya'ban terdapat berbagai keutamaan yang menyangkut peningkatan kualitas kehidupan umat Islam.
Rasulullah SAW bersabda;

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ


"Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan, Bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal-amal, KarenaNya aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa."
(HR. Abu Dawud dan Nasa'i)

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

"Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya."
(HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)

Karenanya, pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak berdzikir & meminta ampunan serta pertolongan dari Allah SWT. Pada bulan ini, sungguh Allah banyak sekali menurunkan kebaikan-kebaikan berupa syafa'at (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka).

Dalam Kitab "Durratun Nashihin" , Dari Yahya bin Mu'adz,beliau mengatakan ; Lafadz Sya'ban menyimpan karunia bagi orang-orang mukmin,dari perpanjangan 5 Hurufnya, yaitu :
1. Syin perpanjanganya Syarafun dan Syafa'atun yang berarti kemuliaan dan Syafaat(pertolongan).
2. 'Ain perpanjanganya Al-'izzah wal Karamah yang berarti kemenangan dan karamah.
3. Ba-k perpanjanganya Albirru yang berarti Kebaikan.
4. Alif perpanjanganya Ulfah yang berarti rasa belas kasihan.
5. Nun perpanjanganya An-Nur yang berarti Cahaya.

Itulah sebabnya dijelaskan: Bulan Rajab mensucikan Tubuh, Sya'ban untuk mensucikan Lubuk hati, dan Ramadhan untuk Mensucikan jiwa/Ruh.
Maka siapa yang mensucikan tubuhnya dalam bulan Rajab, sucilah hatinya dalam bulan Sya'ban. Dan siapa mensucikan lubuk hatinya dalam bulan Sya'ban, sucilah jiwanya dalam bulan Ramadhan.

Saudaraku yang diRahmati Allah, mari sucikan Lubuk hati kita dalam bulan Sya'ban ini supaya kita smua menjadi Suci jiwa kita dalam bulan Ramadhan besok.
Dan barang siapa tidak mensucikan Lubuk hatinya di bulan Sya'ban ini, bagaimana bisa mensucikan jiwanya dalam bulan Ramadhan besok???

Dengan cara apa kita mensucikan Lubuk Hati kita?? Perbanyak ibadah, dzikir, puasa, sedekah dan amalan-amalan lain nya..
Rasulullah SAW bersabda;
"Siapa Berpuasa 3 hari pada awal bulan Sya'ban, 3 hari pada pertengahan nya, dan 3 hari pada akhirnya,  maka Allah mencatatnya pahala 70 orang Nabi, dan adalah bagaikan orang beribadah kepada Allah SWT selama 70 tahun ,dan jika meninggal pada tahun itu berarti mati Syahid"

Dalam Sabda Rasulullah SAW Lainya;
"Siapa mengagungkan bulan Sya'ban,bertaqwa kepada Allah SWT, dan taat beribadah kepadaNya, serta mengekang diri dari Laku Maksiat, maka Allah mengampuni segala dosanya, dan menyelamatkan dari segala macam Bahaya/bala-k, dan macam-macam penyakit dalam tahun ini"
(Zubdatul Wa'dhin)

MALAM NISHFU SYA'BAN DIBUKANYA PINTU RAHMAT

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda yang Artinya;
"Pada malam Nishfu Sya'ban Jibril datang kepadaku, sahutnya; 'Hai Muhammad, pada malam ini pintu-pintu Rahmat dibuka, untuk itu tegakkan lah Shalat, angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke Langit'.
Aku bertanya: 'Hai Jibril,mlm apakah ini?'
Jawabnya: 'pada malam ini 300 pintu Rahmat telah dibuka, Allah mengampuni semua Orang yang tidak musyrik kepada Allah, bukan ahli sihir, bukan Dukun, bukan orang yang suka Bermusuhan, bukan Pemabuk arak, bukan Pelacur, bukan pemakan Harta Riba, bukan pendurhaka terhadap orang tua, bukan yang suka Mengadu Domba, dan bukan orang yang suka Memutus Tali persaudaraan, Mereka Semua itu tidak diAmpuni, Hingga Bertaubat dan suka Meninggalkan".

Lalu Beliaupun keluar & Shalat, serta menangis dalam Sujudnya, seraya Membaca, yang Artinya;
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari siksamu, dan Marahmu, aku tiada Menghitung-hitung Pujiku kepadaMu, sebagaimana Engkau Memuji Dzatmu sendiri, maka Bagimulah segala puji Hingga engkau Ridha".
(Zubdatul Wa'idhin)

pada malam Nisfu Sya'ban turun beberapa kebaikan dari Allah SWT untuk hamba-hamba Nya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan-kebaikan itu berupa syaf'aat (pertolongan), maghfirah (ampunan), pembebasan dari azab dsb. Dengan demikian, malam Nisfu Sya'ban antara lain dinamakan juga malam syafa'at, malam maghfirah, & malam pembebasan.

Para ulama menamai malam Nishfu Sya’ban dengan beragam nama. Banyaknya nama-nama ini mengindikasikan kemuliaan malam tersebut.
1. Lailatul Mubarokah (malam yang penuh berkah).
2. Lailatul Qismah (malam pembagian rizki).
3. Lailatut Takfir (malam peleburan dosa).
4. Lailatul Ijabah (malam dikabulkannya doa)
5. Lailatul Hayah walailatu ‘Idil Malaikah (malam hari rayanya malaikat).
6. Lalilatus Syafa’ah (malam syafa’at)
7. Lailatul Baro’ah (malam pembebasan). Dan masih banyak nama-nama yang lain.


Disebut malam maghfirah karena pada malam itu Allah SWT menurunkan ampunanNya kepada segenap penduduk bumi. Didalam hadist Rasulullah SAW bersabda,
"Tatkala datang malam Nisfu Sya'ban, Allah memberikan ampunan-Nya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang yang syirik dan berpaling pada-Nya."
(HR. Ahmad)


Rasulullah SAW telah memerintahkan kita semua untuk memperhatikan malam Nisyfu Sya’ban, dan berkahnya beramal sholeh pada malam itu diceritakan oleh Sayyidina Ali Rodliallahu anhu, Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda: 
"Jika tiba malam Nisyfi Sya’ban, maka bersholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya karena sesungguhnya Allah Subhanahu wata'ala menurunkan rahmatnya pada malam itu ke langit dunia, yaitu mulai dari terbenamnya matahari. Lalu Dia berfirman, 'Adakah orang yang meminta ampun, maka akan Aku ampuni, Adakah orang meminta rizki, maka akan Aku beri rizki, Adakah orang yang tertimpa musibah, maka akan Aku selamatkan, Adakah begini atau begitu, Sampai terbitlah fajar'." 
(HR. Ibnu Majah)

Saudaraku yang diRahmati Allah, Sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan cara memperbanyak ibadah, Shalat, zikir membaca Al-Qur'an, berdo'a & amal-amal salih lainnya.
Karena semua itu akan membuat Hati kita menjadi Bersih, seperti Sabda Rasulullah SAW yang Artinya;
"Siapa menghidup-hidupkan dua malam Hari Raya & malam Nishfu Sya'ban, maka tidak matilah Hatinya ketika umumnya hati (manusia) mati"
(Zahratur Riyadi)

Mari kita muliakan bulan Sya'ban yang mulia ini dengan banyak beribadah dan jangan melalaikannya dari ibadah dan taqarrub kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.



Dh/m








Share this article :

Posting Komentar

isi komentar anda dengan bijak

 
Support : Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Copyright © 2011. DinHikmah - Media Online Islam Pemersatu Ummat - All Rights Reserved
Template Modify by Din Hikmah