Din Hikmah. Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Menantikan Hari Jum'at, Bukan Hari Minggu.

Menantikan Hari Jum'at, Bukan Hari Minggu.

Written By Din Hikmah on Minggu, 18 Maret 2012 | 18:02


Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalaamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh

Ada sebagian orang ataupun kaum menanti-nantikan malam minggu,dan mgkn itu hari yg ditunggu-tunggu untuk sebagian orang.
Dan Mungkin itu salah satu kesenangan pada sebagian orang-orang, dibuat pergi, jalan-jalan atau sekedar nongkrong..mgkn itu hari istimewa buat mereka.

Padahal tanpa mereka sadari, sebenarnya dalam islam punya hari yang istimewa dibanding hari minggu, yaitu hari Jum'at.
Hari Minggu termasuk kesenangan para Zionis yahudi, karena hari minggu termasuk hari yang dinanti-nantikan mereka, dan karena mereka beribadah pada hari minggu.
MAN TASYABBAHA BIQOUMI FAHUWA MINHUM
"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia menjadi bagian dari mereka"

Ibnul Qayyim Al-Jauzi mengatakan : "trmasuk petunjuk Nabi, ialah mengagungkan, memuliakan dan mengkhususkan hari agung ini dengan berbagai macam bentuk ibadah.."

Dlm kitabnya Zadul Ma'ad, beliau menghitung lebih dari 30 keistimewaan dari hari agung (jum'at) itu sendiri. Diantara sebagian keistimewaan nya adalah:
1. Hari jum'at adalah hari Yaumul mazid,
yaitu hari saat Allah menampakkan diri dihadapan kaum mukminin diSurga nanti.
Allah SWT brfirman: "mereka didlm Surga memperoleh ap yg mereka kehendaki, dan pada sisi kami ada tambahan nya." (QS. Qaaf : 35)
'Tambahannya' dlm ayat ini menurut Anas bin Malik adalah Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum'at.

2. Hari jum'at terdapat waktu Mustajab.
Rasulullah SAW bersabda: "sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat suatu saat yang tidak ada seorang muslim pun yang melaksanakan Shalat sambil meminta sesuatu kepada Allah kecuali dikabulkan." (HR.Bukhari dan Muslim)

3. Meninggal pada hari Jum'at trmasuk tanda Husnul Khatimah.
Nabi SAW bersabda: "tidak lah seorang muslim meninggal pada hari/malam Jum'at melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur." (HR.Ahmad)

4. Hari Jum’at adalah hari raya yang selalu berulang. 
Maka dari itu puasa pada hari Jum’at tanpa hari yang lain diharamkan, untuk membedakan dengan kaum Yahudi dan Nasrani juga agar umat Islam mempergunakannya dalam memperbanyak amal seperti shalat, doa dan yang lainnya.

5. Pada hari ini terdapat waktu mustajab. Nabi SAW, bersabda:
"Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat suatu saat yang tidak ada seorang muslimpun yang melaksnakan shalat sambil meminta sesuatu kepada Allah kecuali dikabulkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Hari dihapusnya dosa-dosa. 
Dari Salman Al-Farisi beliau berkata: Nabi, bersabda:
"Tidaklah seorang hamba mandi pada hari Jum’at dan bersuci dengan sebaik-baiknya, mengenakan minyak rambut sebaik mungkin atau memakai wewangian dengan sebaik-baiknya kemudian dia keluar (pergi ke masjid) dan tidak memisahkan dua orang (dengan melangkahi mereka), kemudian melakukan shalat yang telah ditentukan, lantas mendengarkan khutbah kecuali diampunkan dosanya antara hari itu dan Jum’at yang lain." (HR. Bukhari)

7. Dari Jum’at yang satu sampai Jum’at berikutnya adalah pelebur dosa yang terjadi di antaranya ditambah tiga hari
Nabi SAW, bersabda:
"Siapa saja yang mandi lalu mendatangi shalat Jum’at. Kemudian shalat semampunya terus mendengarkan khutbah hingga selsesai lalu shalat bersama imam, maka diampunkan dosanya yang terjadi antara dua Jum’at ditambah tiga hari." (HR. Muslim)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman:
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)."
[QS. An-Nahl: 36]

Dari sedikit penjelasan diatas, masihkah kita mengistimewakan hari Minggu?? Yang padahal hari istimewa yang ditunggu-tunggu kita semua adalah hari Jum'at..

Wallaahu a’lamu bishshawaab, In kaana shawaaban faminallaah, wa in kaana khatha-an, faminnii waminasysyaithaan, wallaahu waraosuuluhuu barii-aan.
"Dan Allah Yang Paling Mengetahui apa yang benar, Kalau apa yang saya sampaikan itu benar, maka kebenaran itu datang dari Allah. Kalau apa yang saya sampaikan itu keliru, maka ia berasal dari diri saya dan dari syaithan. Allah dan RasulNya tidak ada keterlibatan"

Semoga bermanfaat.. JANGAN LUPA SEDEKAH

Wassalaamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh




( Din Muhammad 'ilyas )
Share this article :

Posting Komentar

isi komentar anda dengan bijak

 
Support : Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Copyright © 2011. DinHikmah - Media Online Islam Pemersatu Ummat - All Rights Reserved
Template Modify by Din Hikmah