Din Hikmah. Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » BBM Naik, Penguasa Senang Rakyat Sengsara

BBM Naik, Penguasa Senang Rakyat Sengsara

Written By Din Hikmah on Rabu, 28 Maret 2012 | 19:04



Perlu kita ketahui semua, dengan keadaan Negara kita sekarang ini yang dimana menaikkan harga BBM yang dirasa berat bagi sebagian kalangan yang kurang mampu.
Yang perlu kita sadari adalah Setiap Negara itu adalah negeri ujian, Allah subhanahu wa ta'ala menghendaki keadaan manusia berbeda-beda sebagai ujian.
Ada orang Mukmin dan kafir, orang sehat dan sakit, orang kaya dan miskin, penguasa dan rakyat dan seterusnya.

Makna hakikat semua ini, bahwa seseorang itu di uji dengan orang yang tidak seperti dia,
Seseorang yg kaya contohnya, dia di uji dengan hartanya dengan keberadaan orang miskin. Sepantasnya orang kaya tersebut membantunya dengan harta yang dipunyai (Shodaqoh) dan tidak menghinanya.
Sebaliknya si miskin juga di uji dengan keberadaan si kaya. Sepantasnya dia tidak hasad terhadap si kaya dan tidak iri atau tidak mengambil hartanya dengan tanpa hak.
Dan masing-masing berkewajiban meniti jalan kebenaran.

Dengan pemerintah menaikkan harga BBM melambung tinggi seperti ini, seharusnya pemerintah memikirkan hak-hak Rakyat yang dirasa kurang mampu dengan keputusan menaikkan BBM sekarang ini, ini lah yang disebut ujian 'Menghendaki keadaan manusia berbeda-beda sebagai ujian'.
mampukan pemerintah atau penguasa mengerti akan nasib Rakyatnya dengan mengambil keputusan menaikkan harga BBM segitu tingginya.
Dalam hadist disebutkan:

وَمَنْ يُشَاقِقْ يَشْقُقْ اللَّهُ عَلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Barangsiapa menyempitkan (urusan orang lain), niscaya Allah akan menyempitkan urusannya kelak di hari kiamat".
[HR. Imam Bukhari]

Rasulullah SAW pun mendoakan penguasa yang menyusahkan rakyatnya agar disempitkan urusan mereka.

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ
"Yaa Allah, barangsiapa memiliki hak mengatur suatu urusan umatku, lalu ia menyempitkan mereka, maka sempitkanlah dirinya; dan barangsiapa memiliki hak untuk mengatur suatu urusan umatku, lalu ia memperlakukan mereka dengan baik, maka perlakukanlah dirinya dengan baik".
[HR. Imam Ahmad dan Imam Muslim]

Syeikh al-Islam al-Imam al-Hafidz An Nawawiy, menyatakan:

هَذَا مِنْ أَبْلَغ الزَّوَاجِر عَنْ الْمَشَقَّة عَلَى النَّاس ، وَأَعْظَم الْحَثّ عَلَى الرِّفْق بِهِمْ…
(dalam hadits) ini adalah termasuk larangan yang paling tegas atas perbuatan yang menyempitkan/ memberatkan/ menyulitkan masyarakat, serta dorongan yang sangat besar untuk berbuat lemah lembut kepada masyarakat.
[al-Imam al-hafidz An Nawawiy, Syarah Shahih Muslim, juz 6/299]

Dapat kita pahami semua dalam Hadits-Hadits diatas, bahwa penguasa yang menyempitkan urusan Rakyatnya, maka Allah akan menyempitkan urusan nya dihari kiamat kelak.

Maka jika kita liat keadaan sekarang ini dengan masalah kenaikan BBM, mungkin ada yang merasa di uji oleh Allah ta'ala dengan kemiskinan dan kesulitan hidup, hendaklah kita menyikapinya dengan cara-cara yang telah ditunjukkan oleh Allah ta'ala dan Rasul-Nya.

Kita Wajib berkhusnudzon (berprasangka baik) kepada Allah ta’ala ketika musibah dan kesusahan yang menimpa kita sekarang ini. Karena sesungguhnya keimanan dan tauhid seseorang tidak akan sempurna kecuali dengan husnudzon kepada Allah ta’ala. Yakin lah smua ini untuk kebaikan kita.
Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah berkata, "Engkau wajib khusnudzon kpd Allah ta'ala terhadap alam ini. Engkau wajib menyakini bahwa apa yang Allah ta'ala lakukan itu untuk hikmah yang sempurna."

Jika kita bisa memahaminya, kemungkinan dengan cara itulah keagungan Allah ta'ala dan hikmah-Nya didalam takdir-Nya bisa diketahui.
Maka jangan lah ada yang menyangka bahwa jika Allah ta’ala melakukan sesuatu di alam ini, adalah karena kehendak-Nya yang buruk, Termasuk kejadian-kejadian dan musibah-musibah sekarang ini.
Firman Allah ta'ala:

Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.
(QS.Al-Ahzab:17)

Tanamkan sifat Qana’ah, Selain kesabaran maka sikap yang tidak kalah penting adalah qana’ah. Yang dimaksud dgn qana'ah adalah Ridha terhadap pembagian Allah ta'ala. Karena sesungguhnya hakekat kaya itu adalah kaya hati, bukan kaya harta. Dan qana’ah merupakan jalan kebahagiaan.

Nabi Shalallahu 'alaihi Wasallam Bersabda:
"Sesungguhnya telah beruntung orang yang telah masuk agama islam, diberi kecukupan rezeki dan Allah menjadikannya qana’ah terhadap apa-apa yang telah Dia berikan kepadanya."
(HR.Muslim no.1054, Tirmidzi no.2348, ibnu Majah no.4138)

Sedikit pembahasan tentang menghadapi situasi sekarang ini dari saya, semoga bermanfaat dan JANGAN LUPA SEDEKAH..


( Dyn Muhammad 'ilyas )






Share this article :

Posting Komentar

isi komentar anda dengan bijak

 
Support : Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Copyright © 2011. DinHikmah - Media Online Islam Pemersatu Ummat - All Rights Reserved
Template Modify by Din Hikmah